BK MTsN Kota Madiun
Blog ini dibuat sebagai sarana pemberian layanan yang lebih efektif dan efisien kepada peserta didik / konseli dari tim BK MTsN Kota Madiun
Jumat, 17 Juli 2020
HATI-HATI DALAM BERBAGI
Berita baik (dan buruk) bisa menyebar dengan cepat di internet, dan tanpa adanya tindakan pencegahan, anak-anak dapat terjebak dalam situasi rumit yang memiliki konsekuensi jangka panjang. Solusinya? Anak perlu belajar cara memilih informasi yang tepat untuk dibagikan dengan orang terdekat maupun dengan orang yang tidak dikenal.
Berkomunikasi secara Bertanggung Jawab
- 1. Dorong kebiasaan berbagi secara bijaksana dengan memperlakukan komunikasi online seperti komunikasi tatap muka. 2. Jika suatu hal tidak pantas untuk dikatakan, maka tidak pantas juga untuk diposting.
- 3. Buat panduan tentang jenis komunikasi yang pantas (dan tidak pantas).
- 4. Jaga informasi pribadi keluarga dan teman dari orang lain.
sumber : https://beinternetawesome.withgoogle.com/id_id/ (diunduh tanggal 18 juli 2020 pukul 10:51)
Selasa, 01 Oktober 2019
TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN REMAJA
TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN REMAJA
Mempelajari perkembangan remaja berarti pula kita harus
mengetahui “tugas perkembangan” yang harus mereka capai.Hal ini sangat penting
dalam rangka bimbingan dan penyuluhan pemuda remaja ini.
Robert
Y,Havighurst dalam bukunya Human Development and education menyebutkan ada
sepuluh tugas perkembangan remaja yaitu:
Mencapai hubungan sosial yang matang dengan teman-teman
sebayanya,baik dengan teman-teman sejenis maupun dengan jenis kelamin
lain.Artinya para remaja memandang gadis-gadis sebagai wanita dan laki-laki
sebagai pria,menjadi manusia dewasa diantara orang-orang dewasa.Mereka dapat
bekerjasama dengan orang lain dengan tujuan-tujuan bersama,dapat menahan dan
mengendalikan perasaan-perasaan pribadi,dan belajar memimpin orang lain dengan
atau tanpa dominasi.
Dapat menjalankan peranan-peranan sosial menurut jenis
kelamin masing-masing,artinya mempelajari dan menerima peranan masing-masing
sesuai dengan ketentuan-ketentuan/norma-norma masyarakat.
Menerima kenyataan (realitas) jasmaniah serta menggunakannya
seefektif-efektifnya dengan perasaan puas.
Mencapai kebebasan emosional dari orang tua atau orang
dewasa lainnya.ia tidak kekanak-kanakan lagi,yang selalu terikat pada orang
tuanya.Ia membebaskan dirinya dari ketergantungan terhadap orang tua atau orang
lain.
Mencapai kebebasan ekonomi.Ia merasa sanggup untuk hidup
berdasarkan usaha sendiri.Ini terutama sangat penting bagi laki-laki.Akan
tetapi dewasa ini bagi kaum wanita pun tugas ini berangsur-angsur menjadi
tambah penting.
Memilih dan mempersiapkan diri untuk pekerjaan atau jabatan
artinya belajar memilih satu jenis pekerjaan sesuai dengan bakat dan
mempersiapkan diri untuk pekerjaan tersebut.
Mempersiapkan diri untuk melakukan perkawinan dan hidup
berumah tangga.Mengembangkan sikap yang positif terhadap kehidupan keluarga dan
memiliki anak.Bagi wanita hal ini harus dilengkapi dengan pengetahuan dan keterampilan
bagaimana mengurus rumah tangga (home management) dan mendidik anak.
Mengembangkan kecakapan intelektual serta konsep-konsep yang
diperlukan untuk kepentingan hidup bermasyarakat,maksudnya ialah,bahwa untuk
menjadi warga Negara yang baik perlu memiliki pengetahuan tentang
hokum,pemerintah,ekonomi,politik geografi,tentang hakikat manusia dan
lembaga-lembaga kemasyarakatan.
Memperlihatkan tingkah laku yang secara sosial dapat
dipertanggungjawabkan.Artinya,ikut serta dalam kegiatan-kegiatan sosial sebagai
orang dewasa yang bertanggung jawab,menghormati serta menaati nilai-nilai
sosial yang berlaku dalam lingkungannya,baik regional maupun nasional.
Memperoleh sejumlah norma-norma sebagai pedoman dalam
tindakan –tidakannya dan sebagai pandangan hidup.Norma-norma tersebut secara
sadar dikembangkan dan direalisasikan dalam menetapkan kedudukan manusia dalam
hubungannya dengan sang pencipta,alam semesta dan dalam hubungannya dengan
manusia-manusialain;membentuk suatu gambaran dunia dan memelihara harmoni
antara nilai-nilai pribadi yang lain.
Dari sepuluh tugas perkembangan ini,dapatlah terlihat
hubungan yang cukup erat antara lingkungan kehidupan sosial dan tugas-tugas
yang harus diselesaikan remaja dalam hidup.
Hal ini
merupakan fundasi supaya mereka dapat hidup dalam masyarakat.Dalam hal ini
adalah wajar kalau kita melakukan suatu pendekatann sosial ke dalam lingkungan
pemuda-pemudi remaja.
KEBUTUHAN-KEBUTUHAN REMAJA
Kebutuhan remaja sebagaimana kebutuhan manusia lainnya
dibagi menjadi dua golongan bbesar yaitu:
Kebutuhan fisik jasmaniah
Kebutuhan mental Rohaniah(Psikis dan sosial)
A. Kebutuhan fisik jasmaniah
Kebutuhan fisik jasmaniah merupakan kebutuhan pertama yang
disebut juga dengan kebutuhan primer,seperti amakn dan minum,seks dan
sebagainya tidaklah dipelajari manusia akan tetapi merupakan fitrah sejak
manusia itu lahir ke dunia.Jika kebutuhan-kebutuhan tersebut tidak terpenuhi
akan hilang keseimbangan fisiknya.Misalnya apabila manusia itu lapar,perutnya
terasa kosong dan merasa kurang nyaman dan tidak enak badan.Kalau lapar
tersebut ditahan selama beberapa hari,maka orang tersebut akan lemah dan sakit
kemudian mati.
Remaja
sebagaimana layaknya manusia dewasa,dalam pemenuhan kebutuhan fisik jasmaniah
ini tidak banyak berbeda dibandingkan dengan makhluk hidup lainnya.Perbedaannya
hanya terletak pada tata cara memenuhi kebutuhan itu.Remaja atau manusia
meletakkan pemenuhan kebutuhannya dengan jalan tidak mengurangkan kebutuhan-kebutuhan
jiwa(kasih sayang,rasa aman serta harga diri dan sebagainya).
Kebutuhan
fisik remaja yang lainnya misalnya dorongan-dorongan seksual yang ingin
dipenuhi.Orang yang sehat pastilah bisa menangguhkan pemuasan dorongan-dorongan
tersebut sampai pada waktu dan suasana yang mengizinkan.Bagi orang-orang yang
tidak percaya tuhan,dorongan itu akan dipenuhinya tana memikirkan waktu yang
baik.Mungkin mereka akan mencari norma atau kesepakatan bersama,tentang cara
memuaskan kebutuhan tersebut walau dengan cara menyimpang.
B.
Kebutuhan mental rohaniah
Remaja sebagai manusia di samping berusaha memenuhi
kebutuhannya yang bersifat fisik tau jasmaniah,ia juga harus memenuhi kebutuhan
mental rohaniahnya.Kebutuhan mental rohaniah inilah yang membedakan manusia
dengan makhluk Allah lainnya.Yang terpenting dari kebutuhan yang bersifat
mental rohaniah ini adalah sebagai berikut:
a. Kebutuhan
akan agama
Barangkali banyak dari kita yang tidak menyadari ketiaka
mendengar bahwa dari sejak lahir,kita telah membutuhkan agama.Yang dimaksud
dengan agama dalam kehidupan adalah iman yang diyakini oleh pikiran,diresapkan
oleh perasaan dan dilaksanakan dalam tindakan,perbuatan,perkataan dan sikap.
Kebutuhan
remaja kadang-kadang tidak dapat dipenuhi apabila telah berhadapan dengan
agama,nilai-nilai sosial dan adapt kebiasaan,terutama apabila pertumbuhan
sosialnya telah matang,yang seringkali menguasai pikirannya.Pertentangan
tersebut semakin mempertajam keadaan bila remaja tersebut berhadapan dengan
berbagai situasi,misalnya film di televise atau layer lebar yang menayangkan
adegan-adegan tidak sopan,mode pakaian yang seronok,buku-buku bacaan serta
Koran yang sering menyajikan gambar yang tidak mengindahkan kaidah-kaidah moral
dan agama.Semuanya itu menyebabkan kebingungan bagi remaja yang tidak mempunyai
dasar keagamaan dan keimanan.Oleh sebab itu sangat penting dilaksanakan
penanaman nilai-nilai moral dan agama serta nilai-nilai sosial dan akhlak
kepada manusia khususnya bagi para remaja sejak usia dini.
Remaja
dalam perkembangannya akan menemui banyak hal yang dilarang oleh ajaran agama
yang dianutnya.Hal ini akan menjadikan pertentangan antara pengetahuan dan
keyakinan yang diperoleh dengan praktek masyarakat di lingkungannya.Oleh sebab
itu peran orang tua,guru maupun ulama sangat diperlukan agar praktek-praktek
yang menyimpang tidak ditiru oleh para remaja.
b. Kebutuhan rasa
kasih sayang dan rasa kekeluargaan
Rasa kasih sayang adalah kebutuhan jiwa yang paling mendasar
dan pokok dalam hidup manusia.Remaja yang kurang merasa disayang oleh ibu dan
bapaknya akan menderita batinnya.Kesehatannya akan terganggu dan kecerdasannya
akan terhambat pertumbuhannya,kelakuannya mungkin menjadi nakal,bandel,keras
kepala dan sebagainya.Apabila remaja merasa dikucilkan atau tidak disenangi
oleh masyarakat dimana dia hidup,maka ia akan bersedih.Dengan berbagai macam
cara ia akan mencari kasih sayang orang,sesuai dengan kepribadiannya sendiri.
Selain itu
kebutuhan akan rasa kasih sayang pada usia remaja merupakan kebutuhan yang
prinsip bagi kesehatan jiwa dan mental remaja,karena ini merupakan jalan
penghargaan dan penerimaan sosial.
c. Kebutuhan
akan rasa aman
Kebutuhan remaja akan rasa aman mendorong untuk selalu berusaha
mencari rezeki dan meningkatkan nilai-nilai kehidupan.Itu pula yang menyebabkan
orang bertindak keras dan kejam kepada pihak lain yang disangkanya akan dapat
membahayakan diri dan kedudukan yang telah diperolehnya bila rasa aman itu
tidak terpenuhi.
Remaja akan berusaha menghindarkan segala kemungkinan yang
akan membawanya kepada kesusahan atau hilangnya rasa aman tersebut.Sikap kritik
atau teguran kepadanya akan dianggap sebagai ancaman terhadap dirinya.Dalam
perlakuan dan tindakan yang dilihat,didengar dan dirasakan oleh remajayang
masih dalam pertumbuhannya,hendaknya tercipta rasa aman,tidak terancam oleh
tindakan-tindakan keras,seperti marah,suara keras,membentak,menghardik dan
menyakiti dengan memukul.
d. Kebutuhan akan
penyesuaian diri
Penyesuaian diri dibutuhkan oleh semua orang dalam
pertumbuhan yang manapun,dan lebih dibutuhkan pada usia remaja.Karena pada usia
ini remaja mengalami banyak kegoncangan-kegoncangan dan perubahan dalam
dirinya.Apabila seseorang tidak berhasil menyesuaikan diri pada masa
kanak-kanaknya maka ia dapat mengejarnya pada usia remaja.Akan tetapi apabila
ia tidak dapat menyesuaikan diri pada usia remaja maka kesempatan untuk
perbaikan itu mungkiin akan hilang untuk selama-lamanya,kecuali dengan pengaruh
pendidikan dan usaha khusus.
e. Kebutuhan dan
kebebasan
Kebutuhan akan kebebasan bagi remaja merupakan manivestasi
perwujudan diri.Kebebasan emosional dan materi juga merupakan kebutuhan fitrah
remaja pada masa kini.Tidak diragukan lagi bahwa kematangan fisik mendorong
remaja untuk berusaha mandiri dan bebas dalam setiap pengambilan keputusan
untuk dirinya,sehingga dia dapat mencapai keatangan emosional yang terlepas
dari orang tua dan keluarganya.Kadang orang tua menghalangi hal tersebut dengan
alas an kasihan kepadanya.Banyak orang tua yang sangat memperhatikan dan
membatasi sikap,perilaku dan tindakan-tindakan remaja.Dengan demikian remaja
merasa tidak dipercaya oleh orang tua dan mereka tidak dapat meberima hal
tersebut sehingga remaja memberontak.Mereka memerlukan kebebasan,akan tetapi
mereka masih memerlukan orang tua dan masih sangat bergantung kepadanya
terutama masalah materi,dan juga masalah kematangan emosi sehingga terkadang
kebutuhan remaja yang bertentangan antara yang satu dengan yang lain membuat
kegoncangan jiwa,jika hal itu tidak teratasi,mungkin remaja itu akan mengalami
konflik kejiwaan yang menimbulkan kesehatan mentalterganggu.
f. Kebutuhan
akan pengendalian diri
Remaja membutuhkan pengendalian diri,karena dia belum
mempunyai pengalaman yang memadai untuk itu.Dia sangat peka karena pertumbuhan
fisik dan seksual yang berlangsung dengan cepat.Sebagai akibat dari pertumbuhan
tersebut terjadi kegoncangan dan kebimbangan dalam dirinya terutama dalam
pergaulan dengan lawan jenis.
g. Kebutuhan akan
penerimaan sosial
Remaja membutuhkan rasa diterima oleh orang-orang dalam
lingkungannya,di rumah,di sekolah,maupun dilingkungan dimana dia hidup.Merasa
diterima oleh orang tua dan keluarga merupakan factor yang sangat penting untuk
mencapai rasa diterima oleh masyarakat.Maka rasa penerimaan sosial menjamin
rasa aman bagi remaja,karena ia merasa ada dukungan dan perhatian dari
mereka,dan hal ini merupakan motivasi yang sangat baik baginya untuk lebih
sukses dan berhasil dalam kehidupannya.
Kebutuhan akan penerimaan sosial itu merupakan salah satu kebutuhan
vital yang diperlukan dalam perkembangan remaja.Pada umumnya para remaja
terpengaruh oleh pujian dan celaan dari orang-orang yang ada disekitarnya,dan
dia sangat peka dan mudah tersinggung,karena seringkali dia cemas akibat
berbagai pertentangan dalam dirinya.Kebutuhan penerimaan sosial ini dapat
membantu remaja untuk mencapai kematangan dan kemandirian emosi dari orang tua
dan keluarganya sekaligus masyarakat yang ada di sekelilingnya
Faktor-faktor dalam perkembangan identitas diri remaja
Rasa percaya diri yang telah diperoleh pada tahun-tahun
pertama harus senantiasa dipupuk dan dikembangkan.Hal-hal yang dapat mengurangi
rasa percaya diri,baik itu dari segi jasmaniah,segi mental maupun sosial
haruslah bisa dihindarkan dengan seminimal mungkin.
Sikap berdiri sendiri telah dimulai pada tahun kedua dan
ketiga ketika anak mulai menjelajahi lingkungan sekitarnya dan mulai banyak
memperlihatkan keinginan. Dalam hal ini baik orang tua atau pendidik diharapkan
tidak banyak memberikan larangan kepadanya yang bisa menghambat perkembangan
dinamikanya.Akan tetapi larangan diberikan karena melindunginya dari bahaya
atau kecelakaan.
Keadaan keluarga dengan factor-faktor yang menunjang
terwujudnya identifikasi diri.Perlu adanya suasana yang baik antara kedua orang
tua dengan anak-anaknya yang menginjak usia remaja.Dengan adanya hubungan
timbale balik yang harmonis maka akan terjadi identifikasi orang tua terhadap
anaknya.Dari lingkungan keluarga ini pula maka remaja akan memperoleh sejumlah
kebiasaan penyesuaian diri,yang memungkinkannya untuk segera menyesuaikan diri
dengan sebagian situasi yang dihadapnya sehari-hari.
Kemampuan remaja itu sendiri,taraf kemampuan intelektual
para remaja,menentukann derajat penanggapan mereka terhadap lingkungan.Hal ini
penting justru dalam memilih tokoh-tokoh atau idola identifikasi dari luar
lingkungan keluarga.Kemampuan intelektualitasnya akan menentukan apakah ia
dapat memperoleh pengertian akan sifat-sifat dan pandangan yang patut
diambilnya atau yang harus ditolaknya.
Selain faktor tersebut,ada fakor lain yang tidak kalah
pentingnya dalam perkembangan identitas diri remaja yaitu faktor
experimentasi.Experimentasi sangat erat hubungannya dengan peran sosial di
kemudian hari.Para remaja harus mempunyai kesempatan untuk experimentasi atau
mencoba beberapa peranan sosial sebelum ia menentukan peran yang akan
diambilnya setelah ia dewasa.
Rabu, 18 September 2019
Minggu, 15 September 2019
STOP BULLYING
Pengertian Bulliying
Bullying adalah salah satu bentuk dari
perilaku agresi dengan kekuatan dominan pada perilaku yang dilakukan secara
berulang-ulang dengan tujuan mengganggu anak lain atau korban yang lebih lemah
darinya. Victorian Departement of Education and Early Chilhood Development
mendefinisikan bullying terjadi jika seseorang atau sekelompok orang mengganggu
atau mengancam keselamatan dan kesehatan seseorang baik secara fisik maupun
psokologis, mengancam properti, reputasi atau penerimaan sosial seseorang serta
dilakukan secara berulang dan terus menerus.
Terdapat beberapa jenis-jenis bullyinhg. Bullying dapat berbentuk tindakan fisik dan verbal yang dilakukan secara langsung maupun tidak langsung.
Barbara
Coloroso (2006:47-50) membagi jenis-jenis bullying kedalam empat jenis, yaitu
sebagai berikut:
- Bullying secara verbal; perilaku ini dapat berupa
julukan nama, celaan, fitnah, kritikan kejam, penghinaan,
pernyataan-pernyataan yang bernuansa ajakan seksual atau pelecehan
seksual, terror, surat-surat yang mengintimidasi, tuduhan-tuduhan yang
tidak benar kasak-kusuk yang keji dan keliru, gosip dan sebagainya. Dari
ketiga jenis bullying, bullying dalam bentuk verbal adalah salah satu
jenis yang paling mudah dilakukan dan bullying bentuk verbal akan menjadi
awal dari perilaku bullying yang lainnya serta dapat menjadi langkah
pertama menuju pada kekerasan yang lebih lanjut.
- Bullying secara fisik; yang termasuk dalam jenis ini
ialah memukuli, menendang, menampar, mencekik, menggigit, mencakar,
meludahi, dan merusak serta menghancurkan barang-barang milik anak yang
tertindas. Kendati bullying jenis ini adalah yang paling tampak dan mudah
untuk diidentifikasi, namun kejadian bullying secara fisik tidak sebanyak
bullying dalam bentuk lain. Remaja yang secara teratur melakukan bullying
dalam bentuk fisik kerap merupakan remaja yang paling bermasalah dan
cenderung akan beralih pada tindakan-tindakan kriminal yang lebih lanjut.
- Bullying secara relasional atau
sosial; adalah
pelemahan harga diri korban secara sistematis melalui pengabaian,
pengucilan atau penghindaran. Perilaku ini dapat mencakup sikap-sikap yang
tersembunyi seperti pandangan yang agresif, lirikan mata, helaan nafas,
cibiran, tawa mengejek dan bahasa tubuh yang mengejek. Bullying dalam
bentuk ini cenderung perilaku bullying yang paling sulit dideteksi dari
luar..
- Bullying elektronik / cyber ; merupakan bentuk perilaku
bullying yang dilakukan pelakunya melalui sarana elektronik seperti
komputer, handphone, internet, website, chatting room, e-mail, SMS dan
sebagainya. Biasanya ditujukan untuk meneror korban dengan menggunakan
tulisan, animasi, gambar dan rekaman video atau film yang sifatnya
mengintimidasi, menyakiti atau menyudutkan.
Sebab-sebab Munculnya
perilaku Bullying
1. Bullying terjadi karena tradisi
turun temurun dari senior
2. Keinginan untuk balas dendam
karena dulu pernah mendapatkan perlakuan yang sama .
3. Perasaan ingin menunjukkan
kekuasaan dan kekuatan (superior)
4. Kecewa karena orang lain tidak berperilaku sesuai
dengan yang diharapkan.
5. Dorongan untuk mendapatkan
kepuasan
6. Dianggap menghina atau mengganggu kelompok tertentu (gank)
Dampak negatif bullying bagi orang yang menjadi korban
1.
Terganggu
fisiknya seperti cedera, terluka, sakit, dan sebagainya’
2.
Tertekan psikisnya (kejiwaannya) seperti takut,
cemas, rasa tidak nyaman, resah, tertekan dan gejala tekanan psikis lain.
3.
Pergaulan sosial terganggu, seperti minder,
menyendiri, grogi, pendiam dan tertutup.
4.
Terganggu prestasi belajarnya seperti nilai
jelek, tidak konsentrasi belajar, lupa mengerjalkan tugas, sampai menurunnya
rangking atau tidak naik kelas.
Bagaimana Mencegah dan Melawan Bullying
Untuk mencegah agar kita tidak menjadi korban tindakan bullying
anatara lain yang dapat kita lakukan adalah :
- Hindari membawa atau memakai barang-barang mahal atau uang yang
berlebihan
- Jangan sendirian terutama di tempat
sepi
- Hindari cari gara-gara dengan pelaku
bullying
- Jangan berada di dekat dengan oarang yang suka
melakukan tindakan bullying atau berada di sekitar mereka
- Kenali dan perhatikan pelaku bullying
- Jangan ikut-kutan melakukan tindakan bullying dalam bentuk apapun.
Sedangkan Untuk
melawan pelaku bullying kita dapat mengambil sikap sebagai berikut :
1. Jadilah orang yang percaya diri
dan tunjukan ketahanan diri bahwa kita tidak mau mengganggu dan diganggu.
2. Bersikap tenang saat ada yang mengganggu jangan biarkan emosi
terpancing
3. Jika melihat ada tenman yang
menjadi korban, maka tolonglah korban dan laporkan
4. Lakukan perlawanan diikuti dengan
berteriak, lari atau tindakan apapun sambil mencari pertolongan
5. Catatlah tempat,
orang-orang yang terlibat dan jenis gangguan yang mereka lakukan, laporkan pada
orang tua, guru atau pihak berwajib.
PERENCANAAN KARIR MASA DEPAN
Arti dan
Pentingnya Perencanaan Karir
Memperoleh
karir atau pekerjaan yang layak dan sesuai harapan, merupakan salah satu
aspek terpenting dalam kehidupan manusia yang sehat, di mana pun dan
kapan pun mereka berada. Betapa orang akan merasa sangat susah dan gelisah jika
tidak memiliki pekerjaan yang jelas, apalagi kalau sampai menjadi penganggur.
Demikian pula banyak orang yang mengalami stres dan frustrasi dalam hidup ini
karena masalah pekerjaan. Menggapai karir yang gemilang tidak didapatkan hanya
dengan melewati proses semalam. Ia membutuhkan kerja keras, aktualisasi diri
yang mendalam, dan kemauan untuk terus belajar. Seorang professional yang
berhasil dalam karirnya adalah ia yang telah merintisnya sejak muda. Para
praktisi SDM mengatakan, ”Orang yang berhasil pada umumnya akan melakukan
analisa serta mengetahui apa yang menjadi tujuan karirnya, apa rencana serta
tindakan yang diambil untuk mencapai karir yang diharapkan”.
Pengertian Karir
Pekerjaan
tidak serta merta merupakan karier. Kata pekerjaan (work, job, employment)
menunjuk pada setiap kegiatan yang menghasilkan barang atau jasa, sedangkan
kata karier (career) lebih menunjuk pada pekerjaan atau jabatan yang ditekuni
dan diyakini sebagai panggilan hidup, yang meresapi seluruh alam pikiran dan
perasaan seseorang, serta mewarnai seluruh gaya hidupnya. Pada dasarnya
yang dimaksud dengan karir adalah suatu pilihan profesi atau pekerjaan yang
menjadi tujuan bagi seorang individu. Karir juga dapat diartikan sebagai
perkembangan dari perjalanan kehidupan kerja seseorang yang digeluti secara
serius dan ditingkatkan semaksimal mungkin. Karir tertiggi (puncak karir) tidak
dapat dicapai secara instant, melainkan harus dengan perencanaan matang. Cara
yang paling efektif untuk meniti karir adalah dengan menggali bakat atau
potensi sedini mungkin. Masa remaja merupakan saat yang paling tepat untuk
meniti karir yakni dengan mengenal bakat dan minat yang dimilikinya. Sehingga
nantinya seseorang tersebut tidak hanya akan berhasil meniti karir tersebut
dengan sempurna, melainkan juga menggapainya dengan optimal.
Apakah
perencanaan karir itu ?
Perencanaan
karir adalah suatu aktivitas atau kegiatan yang dilakukan secara terarah dan
terfokus demga berdasar pada potensi (minat, bakat, keyakinan, nilai-nilai)
yang kita miliki untuk mendapatkan sumber penghasilan yang memungkinkan kita
untuk maju dan berkembang baik secara kualitas (hidup) maupun kuantitas
(kesejahteraan). Sesunguhnya dalam perencanaan karir ini yang ditekankan bukan
hanya pada pekerjaan apa yang nantinya kita peroleh, tetapi pada persiapan-persiapan
yang kita lakukan. Salah satun persiapan yang sangat penting adalah memilih
pendidikan dan keterampilan yang akan dikembangkan.
Misalnya
kalau saat ini kita berada di bangku Madrasah Tsanawiyah (MTs) maka kita
nantinya harus bisa menentukan kira-kira sekolah lanjutan apa yang akan dipilih
Madrasah Aliyah (MA), Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK). Oleh karena itu poin-poin penting dalam Perencanaan meliputi hal-hal
sebagai berikut :
1. Menyadarkan
diri sendiri terhadap peluang-peluang, kendala-kendala, pilihan-pilihan, dan
konsekuensi yang akan dihadapi.
2. Mengidentifikasi
tujuan-tujuan hidup terutama yang berkaitan dengan karir,
3. Penyusunan
program pendidikan, keterampilan dan pengalaman-pengalaman yang bersifat
pengembangan dalam meraih tujuan karir.
Langkah-Langkah Dalam Merencanakan
Karir
1.
Mengembangkan rencana karir. Pikirkanlah mengenai apa yang akan kita lakukan
dan langkah-langkah strategis apa yang dibutuhkan untuk melakukan hal-hal yang
kita inginkan.
2.
Tinjaulah bakat atau kemampuan serta minat yang kita miliki. Pikirkan secara serius
dan mendalam hal-hal yang kita sukai, mampu kita kerjakan dengan baik, serta
nilai-nilai yang kita yakini kebenarannya.
3. Cobalah mencari tahu jenis-jenis karir atau
pekerjaan yang mendekati dengan diri kita, yaitu sesuai bakat serta minat yang
kita miliki, latar belakang pendidikan, kondisi kerja serta lingkungan yang
kita harapkan, serta hal-hal lain yang akan memberikan kejelasan arah dan fokus
karir/pekerjaan kita.
4.
Selanjutnya, bandingkanlah keterampilan dan minat yang kita miliki dengan jenis
karir atau pekerjaan yang akan kita pilih. Jadi karir atau pekerjaan yang
paling sesuai dan dekat dengan diri kita sangat mungkin menjadi karir atau
pekerjaan kita di masa depan.
5.
Kembangkanlah tujuan karir/ pekerjaan yang kita pilih. Hal ini akan menjadi
panduan yang sangat penting bagi kita untuk menyusun langkah-langkah strategis
selanjutnya.
6.
Ikutilah pendidikan atau pelatihan yang mendekatkan kita dengan tujuan karir
atau pekerjaan yang telah kita buat.
7.
Hal penting yang tidak boleh dilewatkan adalah masalah keuangan. Kita mungkin
akan berfikir mengenai sumber-sumber dan besarnya uang yang kita butuhkan untuk
mewujudkan karir kita.
8. Cobalah minta nasehat dari beberapa sumber yang anda yakini dapat
membantu anda memberikan penjelasan dan arahan megenai karir/pekerjaan pilihan
anda.
Rumus Dalam Memilih Karir
Richard leider,
seorang konsultan karir dari Amerika Serikat, memiliki rumus moderen yang dapat
mengkalkulasikan bagaimana kita dapat mewujudkan rencana karir di masa depan
degan eektif dan gemilang. Rumus yang dimilikinya adalah sebagai berikut.
Karier = T + 2P + E + V
T : Talent / Bakat
2P : Passion dan Purpose
E : Environment
V : Vision
T
yang berarti talent atau bakat.
Untuk mengetahui arah karir dan
profesi yang cocok untuk kita jalani dimasa depan, cobalah mendeteksi apa saja
kelebihan dan kelemahan yang kita miliki.
2P yaitu Passion dan Purpose, atau
keinginan dan tujuan.
Maksudnya, dalam meilih sebuah karir,
diperlukan adanya gairan atau keinginan yang kuat untuk menggapai karir
tersebut dengan maksimal. Selain itu, dibutuhkan pula tujuan dan arah yang
jelas, agar pencapaian karir dimasa depan tidak salah arah. Kedua elemen ini
membutuhkan kerja keras dan pengenalan diri yang mendalam agar tujuan karir
yang akan dicapai dapat diarahkan dengan benar.
E atau Environment (lingkungan).
Masa remaja merupakan fase dimana kita
sangat membutuhkan lingkungan sekitar untuk dapat mengembangkan kepribadian dan
emosi. Lingkungan sekitar kita dapat berupa lingkungan keluarga, sekolah, atau
tempat bermain. Dalam lingkungan sekitar, seseorang dapat mengasah bakat dan
minatnya sedemikian rupa sehingga dapat menggapai karir yang direncanakan.
Lingkungan sekitar menjadi tempat belajar dan aktualisasi diri. Oleh karena
itu, pilihlah selalu lingkungan yang positif, sehingga kita tidak akan
terjerumus kedalam hal-hal yang justru akan dapat menghambat karir kita dimasa
depan.
V atau Vision yang berarti
pandangan (visi).
Leider melihat bahwa dengan menerapkan
pola visioning atau memandang jauh ke masa depan, kita akan dapat mengetahui
bentuk-bentuk karir yang akan dicapai. Untuk menciptakan sebuah visi yang baik,
langkah pertama adalah menggali potensi diri dan membuat perencanaan bagaimana
memanfaatkan potensi tersebut untuk meraih karir yang dicita-citakan
Kamis, 12 September 2019
Meningkatkan Motivasi Belajar (Layanan Bimbingan Belajar)
MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR
Pengertian
Motivasi Belajar
Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak dalam diri siswa yang
akan menimbulkan kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar. Motivasi adalah penggerak, yakni penggerak yang
menimbulkan keinginan keinginan seperti, keinginan untuk tahu, keinginan untuk kreatif, keinginan untuk memperbaiki
kegagalan, keinginan untuk sukses dan sebagainya. Kemudian motivasi belajar itu
merupakan penggerak yang akan menimbulkan kegiatan belajar, kegiatan belajar di
sini meliputi mendengarkan, menyimak, mengerjakan tugas, mengobservasi,
meneliti, menelaah, materi pelajaran. Selanjutnya motivasi belajar akan
memberikan arah pada kegiatan belajar maksudnya mengarahkan pada pencapaian tujuan belajar yaitu
mengerti,memahami dan terampil terhadap apa yang dipelajari.
Pada
prinsipnya sepanjang hidupnya manusia akan menghadapi perjuangan, dan untuk
dapat melampaui setiap perjuangan perlu adanya semangat atau motivasi.
Perhatikan ilustrasi berikut ini :
1. Ani ingin menjadi seorang dokter, maka setiap
hari Ani selalu berusaha menyiapkan diri dengan sebaik-baiknya mulai dari
belajar, mengerjakan tugas-tugas, latihan soal, membuat catatan,
diskusi/belajar kelompok, sampai berusaha memahami bagaimana seharusnya
berkepribadian sebagai seorang dokter, disamping selalu berdoa dan rajin
beribadah. Karena kerja kerasnya itu maka Ani selalu mendapat peringkat terbaik
di sekolahnya. Apabila kita perhatikan contoh diatas maka dapat diambil
kesimpulan bahwa karena keinginan yang kuat ANI dapat memotivasi dirinya dalam
belajar.
2. Roni
mempunyai kegemaran main gitar. Ia ingin sekali memiliki gitar, tetapi uang
tabungannya belum cukup. Mengetahui hal tersebut orang tua Roni mengatakan
bahwa kalau ingin dibelikan gitar, nanti kalau naik kelas dan nilainya dapat
mencapai peringkat 5 besar. Mendengar kata-kata ayahnya, Roni menjadi bertambah
semangat belajarnya. Ia betul-betul belajar keras dan berdoa agar dapat
memenuhi harapan orang tuanya. Contoh diatas memberikan gambaran bahwa semangat
belajar Roni timbul karena faktor dari luar, yaitu ingin mendapat gitar dan
ingin memenuhi harapan orang tuanya.
3.
Rudi adalah anak pertama dari tiga bersaudara, adiknya masih
kecil-kecil. Rudi adalah harapan satu-satunya orang tuanya yang akan dapat
membantu ekonomi keluarga. Tapi sayangnya Rudi mempunyai pandangan yang berbeda
dengan orang tuanya. Sebagai anak yang mulai berangkat remaja, ia ingin ‘gaul’
seperti teman-temannya. Dengan dalih kebebasan, ia tidak segan-segan membantah
nasehat orang tuanya. Hampir setiap hari ia ‘nongkrong’ bersama teman-temannya,
kadang-kadang sampai larut malam, sehingga paginya malas untuk masuk sekolah.
Kalau sudah demikian itu ia terus bolos sekolah, juga tidak pulang ke rumah,
melainkan jalan-jalan kebeberapa tempat hiburan. Suatu hari ditanya oleh guru
pembimbing kenapa tidak masuk sekolah, jawabnya sederhana yaitu “malas”.
Memperhatikan
cerita tentang Rudi, timbul pertanyaan “kenapa Rudi malas ?” Rudi malas karena pada dirinya tidak ada
motivasi. Mengapa tidak ada motivasi? Jawabnya adalah karena Rudi :
a. Tidak
mempunyai tujuan/cita-cita yang jelas dan kuat.
b. Tidak memahami keinginan orang tuanya.
c. Tidak memahami bahwa hidup ini penuh
kesulitan.
d. Tidak memahami aturan dan tata tertib
sekolah.
e. Tidak memahami diri (tugas dan
kewajiban sendiri)
Dari
beberapa illustrasi diatas dapat diketahui bahwa motivasi sangat diperlukan
dalam mencapai suatu tujuan. Juga dapat diketahui bahwa motivasi ada yang
berasal dari dalam diri dan ada yang berasal dari luar diri. Motivasi yang
berasal dari dalam diri antara lain : adanya kemauan yang kuat, usaha yang
gigih, niat dan keyakinan yang kuat
untuk mencapai apa yang yang dicita-citakan, disertai doa dan ibadah yang
rajin. Sedangkan motivasi yang berasal dari luar diri, misalnya : untuk
memenuhi harapan orang tua, ingin mendapat hadiah.
Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak baik
dari dalam diri maupun luar diri siswa yang menjamin kelangsungan dan
memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan belajar tercapai.
Ciri-ciri siswa yang mempunyai
Motivasi Belajar :
· Tekun
· Ulet
· Minat yang
tinggi
· Mandiri
Langganan:
Postingan (Atom)